Seorang Pertenak di Pasaman, Awalnya Satu Kandang Kini 50 Ribu Ekor

Lubuk Sikaping – Seorang pemilik pertenak ayam jenis broiler bernama Mardanis di Koto Tangah, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, populasi ayamnya meningkat mencapai 50 ribu ekor dan tidak berpengaruh terhadap pandemi COVID-19 di daerah itu.

“Alhamdulillah usaha ayam saya dikondisi saat ini tidak berpengaruh terhadap COVID-19, dari bulan Agustus 2021 malahan populasi ayam menjadi meningkat mencapai 50 ribu ekor, sebelumnya hanya 20 ribu ekor ayam,” kata Mardanis di Lubuk Sikaping, Jum’at.

Bisnis usaha ternak ayamnya bekerja sama dengan PT Chiomas Adisatwa unit Payakumbuh, hal tersebut demi kelancaran usahanya.

Ia menjelaskan pada tahun 2019 awal mula hanya satu kadang ayam, untuk biaya pembuatan kandang ayam, tanah, rumah, gudang, mesin dan lainnya, menghabiskan dana sebanyak Rp1,2 milyar, dana itu pinjaman pihak bank.

Selanjutnya pada 2021, kadang ayam bertambah menjadi dua, bermula bertambahnya kandang ayam kedua ini disebabkan tidak terpenuhi pemintaan pasar oleh PT Chiomas, selanjutnya pihak PT Chiomas mengajurkan ke pihaknya agar membuat kandang ayam kedua.

“Jumlah karyawan saya saat ini mencapai 11 orang yang sebelumnya hanya tujuh orang, sistem kerja ditempatnya harus mempunyai target agar mendapatkan hasil yang memuaskan,” katanya.

Sedangkan untuk kendala tidak ada, harga ayam saat ini turun naik, tergantung stok ayam yang ada harga ayam dari PT hingga saat ini mencapai Rp18,500, perkilo gram.

Ia berharap Pasaman ini sebagai sentral ayam se-Sumatera Barat, target pada tahun 2022, populasi ayamnya terus meningkat mencapai 100 ribu ayam. (Ant)